Tuesday, October 30, 2007

Be Rational, Please

Ouch, I've been acting and thinking emotionally for quite a time! Escaping from things, and being lazy most of the time. I was browsing my friendster when I got to see Jo's profile and photo which shows how successful he's done with his dreams now. It makes me glad and proud, of him, but at the same time sad, of myself. He's one of my coursemate, who also have a great passion in language, we used to talked to each other in English, reading English articles, etc; and he'd done great, developing the skills in a good way, in debating esp. This also reminds me of Juliana, who still teaches herself with a lot of languages, or any kinds of interesting stuff. I am always saying I'm interested in it, too, but since I was graduated from high school, I lost my passion, nobody has the same interest with me, nobody can excite me, I become stagnant, I become slow. Who to blame? I myself. I shouldn't put off anymore.

Monday, October 29, 2007

Swept Away All Fright

Yesterday I met Mr. Fan who suggests me not to be afraid before trying, to step out of my comfort zone; that's just like what Frantz ever told me. I think I should try it, change my perception might just make my life better.

jadi badmood :(

Duh... nrimo...
jadi kepikiran gara2 sebuah artikel, so sad
kebanyakan mikir kali yah
haizz.. yg penting gw melakukan segala sesuatu dgn tulus

Friday, October 26, 2007

chocolate lover >__<

I love chocolate!! Haha.. Mor offers his chocolate~~ yuhu...

Mampukah Aku Merasa Senang?

Pengen mengeluh lagi. Kog rasanya hidup akhir2 ini ngga bisa memuaskan hatiku. Padahal aku udah tamat kuliah, udah dapet kost di tmpt yg ok, udah dapet kerja (still on trial) yg lumayan ok juga. Apa mungkin aku belum bisa menyesuaikan diri hidup di luar lingkungan sekolah? Rindu banget masa2 sekolah, kuliah, main ama temen, naik sepeda, belajar, buat peer, buat laporan, ah.. so interesting! Sekarang rasanya sepi banget. Bangun pagi utk pergi kerja, pulang kerja langsung tidur. I need some other activities!!

Kata orang gw beruntung udah dapet kerja dan juga udah dapet izin kerja, gaji standarlah (pas2an banget, dan gw masih bokek berat). Kemaren2 gw jg kepepet banget rasanya pengen kerja, terutama kalo bs dapet izin kerja. Tapi dengan pekerjaan yg sekarang, sebenarnya tidak terlalu memenuhi keinginanku. Pertama dari lokasi kerja yg di kota Hsinchu, pdhal gw pengennya cuman di Taipei (kalo kerja di Taiwan). Kedua dari jenis pekerjaan nulis program, yang bagi gw nggak berguna bgt, dan membuat mata gw rusak (uugh..).

Tapi yah sudahlah, aku nrimo aja, aku akan berusaha bagaimanapun, demi sesuap nasi, demi segenggam pengalaman. Paling gw cheer up diri gw sendiri, perusahaan tempat gw kerja skrg ok banget untuk pengalaman gw, atasan n partner yg lain hebat2 (profesor pada..), teman2 jg baik.

Sekarang gw lagi bingung apa gw sebaiknya pindah ke HsinCu ato tetep tinggal di Taipei. Konsekwensi tetap tinggal di Taipei yah tiap hari mesti pp HsinCu-Taipei, wasting transport fee, tapi hati gw senang. Kalo pindah ke HsinCu, hati gw bener2 ogah banget. Kebanyakan org sih saranin pindah aja biar gw ngga cape, tapi gw mikir gw bisa makin sedih ;(. Gimana yah?! Dan pengen banget ngga care ama that transport fee, but it's still an amount of money to pay.

Should I listen to myself or listen to others?

Gw masih tetep pembaca setia KoKi and some other blogs (firabas, etc..). Ngiri banget ama cerita jalan2 ke LN mereka. Kapan gw punya kesempatan......

Friday, October 19, 2007

菜鳥

我就是菜鳥...
其他人都好厲害 T___T
好有經驗
我要更上進!!

Thursday, October 18, 2007

Speak out!!

Well, I keep blogging while working, coz I just need a place to spit out my mind. So lonely everyday, now I know what my other friends (who starts working earlier than I) feel. Living alone at a room, waking up early in the morning (I have to take a 2-hr-bus to work), working hard (especially that I'm still a newbie), going home late at night, going to sleep early; what a boring daily routine.

Maybe others would tell me to talk to my colleague, but... I don't have many chances as everybody got their own busy-ness, and that you don't want your manager to think that you're slacking. Hm, well then I can talk to them during the afternoon break? I don't really think so, because everybody just get tired and have to take a nap, and I myself, as well.

So far my job hasn't been that busy, just that I still got to learn lotsa things. Kinda boring sometimes, coz I keep reading stuff and get sleepy. Hoah.. To keep my mind fresh, I facebook, blog, and read articles. I can't check mail coz it's blocked by the firewall (Have I said that the information security here is absolutely strict).

I was shocked when I saw another accident last night on my bus journey back to Gongguan. That means I saw 2 accidents in one day, where the second one is even worse; a car turn around on the highway >_<. Beware of our own safety please~~!!

So happy it's Thursday today, which means one more working day left *yeah yeah yeah*. Will I hangout again w/ ccfamily? Hum... I want to do sth else... *thinking hard*, first of all buying present first. I'm thinking to take some (language/art) courses, just enrich myself... don't be lazy and wasting money.

Wednesday, October 17, 2007

昨天的日記

こんにちは

昨天對我來說不太讓我高興 雖然一切還很順利
昨天還是一樣早起去上班

下午有消防演習
還蠻好玩的 哈哈
用消防器滅火的時候 我的動作太慢了 我都還沒開啟 旁邊的人先幫我滅火了
我最喜歡用消防銓 我的功夫還不賴 我射的準 最快過關的
令我很害怕的是走過黑暗又多煙的地方 我完全看不到東西 要用摸的走
我覺得有這種演習很有幫助

下班搭接駁車
很不幸的上莫先生開的車
超討厭他的
臉臭屁像殺人犯 總之我沒看過他的臉笑過
態度也超級無敵沒禮貌的
我叫了車感覺他很不想停下來似的
我還沒上完他就把門關上了 還好沒被夾 只是碰到一點點
我還沒坐下去 他就開車了 而且速度是飆的 還我直接掉下去 #$!#$!#%^%$&#^&

有人問路的時候他回答的態度也超級差的 *pissed*
開車也用飆的 還切來切去 明明那麼多機車

還有有一位小姐說要下車 他就直接開門讓她下而不事先靠邊 況且車子還在路中間呢!
結果小姐下去叉一點被機車撞!! 真的就差0.001cm吧
騎機車的人還有那位小姐也嚇到 幸好沒出事呢!!!
希望下次在我的是苗先生好了.....態度比較好, 安全也第一

今天早上看到車禍 >__< 是一台車跟一台機車
好恐怖...咍... 苗先生還說每天都有這種事情發生
我很不希望搬到新竹呢...........................

....我的錯誤誹聞怎麼可以傳道那麼久 =.= 而且還亂傳

Tuesday, October 16, 2007

Totally agree w/ these little secrets

Working in IT

Especially the fourth one, which says we'll finally taking care more of old technos. *sigh*

Friday, October 12, 2007

Bersyukur

Ga nyangka udah waktunya Lebaran. Berada di Taiwan sama sekali ga terasa suasana puasa maupun lebaran. Ah.. miss those times. Walaupun gw bukan penganut/pelaksananya tp sebagai rakyat Indonesia ikut merayakan :)

Ada kutipan menarik ttg bersyukur dari Koki yg gw suka bgt.

PADA zaman khalifah al-Manshur, salah seorang menterinya, Al-Ashma'i, melakukan perburuan. Karena keasyikan mengejar buruannya, ia terpisah dari kelompoknya. Ia tersesat dalam padang sahara.

Ketika rasa haus mencekamnya, dalam kejauhan ia melihat sebuah kemah. Terasing dan sendirian. Ia memacu kudanya ke arah sana dan menemukan penghuni yang memukau: perempuan muda dan jelita. Ia meminta air. Perempuan itu berkata, "Ada air sedikit, tetapi aku persiapkan hanya untuk suamiku. Ada sisa minumanku. Kalau engkau mau, ambillah."

Tiba-tiba wajah perempuan itu tampak siaga. Ia memandang kepulan debu dari kejauhan. "Suamiku datang," katanya. Wanita itu kemudian menyiapkan air minum dan kain pembersih.

Lelaki yang datang itu lebih mudah disebut bekas manusia. Seorang tua yang jelek dan menakutkan. Mulutnya tidak henti-hentinya menghardik istrinya. Tidak satu pun perkataan keluar dari mulut perempuan itu. Ia membersihkan kaki suaminya, menyerahkan minuman dengan khidmat, dam menuntunnya dengan mesra masuk ke kemahnya.

Sebelum pergi, Al-Ashma'i bertanya, "Engkau muda, cantik, dan setia. Kombinasi yang jarang sekali terjadi. Mengapa engkau korbankan dirimu untuk melayani lelaki tua yang berakhlak buruk."

Jawaban perempuan itu mengejutkan, "Rasulullah Muhammad SAW bersabda, agama itu terdiri dari dua bagian: syukur dan sabar. Aku bersyukur karena Tuhan telah menganugerahkan kepadaku kemudaan, kecantikan, dan perlindungan. Ia membimbingku untuk berakhlak baik. Aku telah melaksanakan setengah agamaku. Karena itu, aku ingin melengkapi agamaku dengan setengahnya lagi, yakni bersabar."

Boleh jadi kisah ini bias jender dilihat dari satu perspektif. Tetapi, kisah ini menunjukkan keputusan rohaniah ketika menetapkan pilihan, dari perspektif yang lain.

Ia memilih menyempurnakan agamanya dengan menambahkan sabar setelah syukur. Perasaan terima kasihnya kepada Tuhan membuatnya tabah menanggung derita apa pun. Kesabaran adalah buah dari perasaan syukur.

Konon di sebuah stasiun di Jepang dibangun monumen untuk seekor anjing. Pada suatu masa, anjing itu selalu mengantar tuannya berangkat kerja. Biasanya sore hari sampai larut malam anjing itu datang lagi ke stasiun, menunggu tuannya pulang.

Pada suatu musim dingin, kecelakaan merenggut nyawa tuannya. Ia tidak kembali. Tetapi, anjing itu menunggunya di stasiun seperti biasanya. Bergeming. Salju sudah menutup seluruh tubuhnya. Malam telah menjatuhkan tirai kegelapan.

Anjing itu tetap bertahan di situ, tidak pernah beranjak atau bergeser dari tempat duduknya. Matanya selalu memandang tajam pada setiap rombongan penumpang yang keluar dari kereta api. Ia mematung berhari-hari. Tidak makan tidak minum.

Sampai suatu pagi, giliran para penumpang kereta mematung di depan mayatnya yang sudah membeku. Mata mereka basah dengan air mata. Anjing itu bersabar, karena terima kasihnya pada tuannya. Monumen anjing di stasiun itu memberikan pelajaran kepada setiap orang. Ungkapkan syukur Anda dengan kesabaran. Para penumpang itu meneteskan air matanya bukan hanya karena kasihan. Mereka sedih, kenapa kesabaran seperti itu jarang ditemukan di kalangan manusia. Aku juga menangis, ketika menuliskan kisah ini. Mengapa aku tidak dapat bersabar dalam menaati Tuhan, setelah segala limpahan anugerah-Nya kepadaku.

Di pinggiran Kota Amman, ada sebuah gua yang tidak begitu terurus. Angin sahara sering menutup gua itu dengan debu. Di dalamnya ada relung yang diisi tulang belulang manusia suci dan tulang seekor anjing. Sebuah papan bertulisan ayat-ayat

Al Quran mengisahkan para pemuda Ashabul Kahfi, para penghuni gua, the Seven Sleepers.

Tujuh pembela kebenaran menyelamatkan akidahnya dengan berlindung di gua itu. Seekor anjing dengan setia menjaga mereka. Dan, kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tidur; dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan kiri, sedang anjing mereka menjulurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan, jika kamu menyaksikan mereka, tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah hati kamu akan ketakutan terhadap mereka (Al Quran, Surat Al Kahfi, Ayat 18).

Aku juga menangis mengingat anjing Ashhabul Kahfi ini. Menurut sahibul hikayat, para pemuda itu melemparkan sekerat roti kepadanya di pinggir jalan. Sebagai ungkapan rasa terima kasihnya, anjing itu menjaga mereka di mulut gua selama lebih dari tiga ratus tahun. Setiap saat Tuhan melimpahkan anugerah-Nya kepada kita, tetapi kita tidak sabar untuk menaatinya.

***

NABI Muhammad SAW beribadat hampir pada seluruh malam. Ia berdiri lama sekali sehingga telapak kakinya bengkak dan pecah-pecah. Para sahabat bertanya, mengapa ia harus beribadat seperti itu, bukankah Tuhan telah mengampuni dosa-dosanya. Ia menjawab, "Bukankah aku belum menjadi hamba yang bersyukur?"

Nabi yang mulia sudah mencapai tingkat syukur yang sangat tinggi, ketika ia merasa tidak mampu mensyukuri nikmat-Nya. Limpahan pemberian-Nya tidak terhitung sehingga ia tidak sanggup mensyukurinya dengan baik. Karena syukurnya itu, ia tidak merasakan kepedihan dan kecapaian dalam menaati-Nya.

Syeikh Muzaffer, sufi masa kini, berkata, "Jika ada orang memberimu topi baru yang mahal dan bagus, tidakkah kamu akan sangat berterima kasih kepadanya? Bukankah kamu lebih patut berterima kasih kepada Dia yang memberikan kepadamu kepala untuk meletakkan topimu itu?"

Rasa syukur yang mendalam bukan saja membuahkan kesabaran untuk menaati Tuhan, tetapi juga kesabaran untuk menerima musibah daripada-Nya. Sa'di, penyair Persia, dalam Gulistan, menceritakan pengalamannya ketika ia selesai shalat di Masjid Umayyah, Damaskus. Ia mendapatkan sepatunya hilang. Ia mencari ke sana ke mari dengan hati yang dongkol dan sedih.

Sa'di menggerutu terus-menerus, sampai di sudut masjid ia menemukan seorang penceramah di hadapan jamaahnya. Khatib itu selalu tersenyum. Wajahnya cerah gembira. Ia tampak menikmati hidupnya. Sangat kontras dengan wajah Sa'di, yang bermuram durja. Ketika Sa'di memperhatikan khatib itu lebih cermat, ia terkejut. Khatib itu sudah kehilangan kedua kakinya. "Aku berduka karena kehilangan sepatuku, padahal ia tetap ceria walaupun sudah kehilangan kedua kakinya."

Dale Carnegie pernah mengutip kisah ini dengan menyesuaikannya pada situasi modern. Ia mengatakan bahwa dalam hidup kita ini, hanya sedikit yang tidak beres. Ketika kita sakit gigi, mungkin gigi yang sakit itu satu biji saja. Gigi-gigi yang lain masih bagus. Atau jika seluruh gigi kita sakit, anggota tubuh kita yang lain masih sehat. Tetapi,kita menghabiskan waktu kita untuk memperhatikan gigi yang sakit itu dan melupakan anggota badan kita yang sehat.


Bersyukur adalah belajar memperhati-kan anugerah, yang sebetulnya jauh lebih banyak dan lebih bernilai ketimbang musibah. Bersyukur adalah memperhati-kan kepala kita daripada topi yang hilang, kaki kita daripada sepatu yang tiada, tangan kita daripada cincin yang luput, dan seluruh tubuh kita daripada kekayaan yang lenyap.

Kepada hamba-Nya, Tuhan berfirman, "Untuk hamba-Ku yang beriman, setiap kali aku menghilangkan sesuatu daripadanya, Aku menjadikannya kebaikan baginya. Maka, terimalah dengan rido ketentuan-Ku, bersabarlah atas ujian-Ku, dan bersyukurlah atas nikmat-Ku. Wahai Muhammad, Aku akan menuliskan hamba-Ku yang seperti itu dalam kelompok orang yang tulus imannya." (Kalimat Allah)

Dengan bersyukur, kita akan dapat menerima ketentuan-Nya dan bersabar atas ujian-Nya. Tuhan memberikan lebih banyak "ni'mat" ketimbang "niqma". Tuhan juga memerintahkan kita untuk selalu menghitung nikmat-Nya. Ketika ada konflik keluarga, seringkali setiap orang mengungkit-ungkit kejelekan pihak yang lain, dan melupakan kebaikannya; memusatkan perhatian pada niqmat dan mengabaikan ni'mat. Karena itulah, ketika Allah menjelaskan hukum perceraian, Dia berpesan, "Janganlah kalian melupakan kelebihan (kebaikan) di antara kalian. (Al Quran, Surat Al Baqarah, Ayat 237).

Bersyukur adalah menekankan kebaikan satu sama lain. Boleh jadi seorang suami sudah berbuat salah. Tetapi, bukankah ia sudah banyak memberikan kebaikan kepadamu. Bukankah ia hanya berbuat salah itu sekarang, dan puluhan tahun sebelumnya ia berkhidmat kepadamu. Dengan bersyukur, kita akan memaafkan orang lain yang menyakiti hati kita; karena kita tahu, banyak kenyamanan dalam hidup ini kita nikmati berkat jasa orang lain. Boleh jadi ada keluarga kita, tetangga kita, kawan-kawan kita yang berbuat buruk kepada kita dengan satu perbuatan. Jangan lupa, ada banyak perbuatan mereka yang lain, yang menyenangkan kita. Marilah kita belajar dari perempuan penghuni sahara, yakni melengkapi syukur kita dengan kesabaran.

Walhasil, bersyukur akan menyebabkan kita sabar dalam menaati Tuhan, sabar dalam menghadapi musibah, dan sabar dalam memaafkan orang lain. Bukankah itu yang sangat kita butuhkan pada hari-hari ini, dalam situasi Idul Fitri. Itulah sebabnya, setelah Allah menjelaskan hukum-hukum puasa, Ia mengakhirinya dengan, "... dan hendaklah kalian menyempurnakan bilangan puasa kalian, mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya pada kalian, supaya kalian bersyukur." (Al Quran, Surat Al Baqarah, Ayat 185).

Monday, October 08, 2007

超級無敵不爽!!!!

靠杯!!!!
不爽不爽
不想當了
那麼的無視我們

Friday, October 05, 2007

web design

I suddenly want to do web design job, since I think I'm quite interested in more artful things. Haizz..

Thursday, October 04, 2007

sleepy head

all i need is food to prevent me falling asleep ZzzzzzZZZzz

Wednesday, October 03, 2007

Semiconductor

I have to learn about semiconductor manufacturing for the basic knowledge of my future computer program. I 'll be writing APC simulator version 2.0 for my division. I feel quite interested in this manufacturing topic THIS FAR. I finally realize why EE's students are preferable by semiconductor companies, even if they're hired to write computer programs; they simply have better knowledge /sense in this field so that they can start faster, not like me who should learned some basics first.

I've been working in tsmc for 2 days. I really like it here, more crowded, and the colleagues are amazing persons. The environment is good and motivating. I'd like to work here again someday, as the real employee, not outsourcing, and hope not as a programmer anymore. I've already known some friends here; the receptionist who cheers up my day, my manager who will assist me, Mor who is also outsourcing like me, 2 doctors who will be my primary partners several months later, rockman who is also indonesian, hui-zhe who will take care of me on behalf of coretech.